Baby sitting on the green grass during sunset, with tall palm trees in the background
Uncategorized

Pilar 3 “Aktivitas Sensorial Saat Anak Belajar Lewat Indera Mereka”

Baby sitting on the green grass during sunset, with tall palm trees in the background

Pengalaman Pribadi yang Menginspirasi

Hari itu sangat cerah saat saya mengajak bayi saya ke taman kecil dekat rumah. Untuk pertama kalinya, kakinya menyentuh rumput. Tapi bukan senyum yang saya lihat, melainkan ekspresi bingung. Dia tidak bergerak, seolah dunia yang baru ini terasa asing baginya. Dari situ saya belajar, betapa pentingnya memberikan pengalaman sensorik sejak dini, karena dunia ini begitu besar untuk anak kecil yang baru mengenal sentuhan, suara dan warna.

Apa Itu Aktivitas Sensorial Dalam Montessori?

Dalam pendekatan Montessori, aktivitas sensorial adalah kegiatan yang dirancang untuk menstimulasi kelima indera anak. Penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecap. Aktivitas ini membantu bayi dan balita memahami dunia sekitar dengan cara yang alami dan menyenangkan. Misalnya, saat mereka menyentuh tekstur berbeda, mendengar suara daun, atau mencium wangi bunga.

Mengapa Aktivitas Sensorial Penting?

Otak bayi berkembang sangat cepat di tahun-tahun pertama kehidupan. Stimulasi sensorik yang konsisten membantu membangun jalur saraf yang kuat di otak. Setiap pengalaman baru baik itu meraba kain berbeda, mencium bau dapur, atau mendengar suara hujan adalah fondasi untuk kemampuan berpikir, berbicara, dan belajar di masa depan.

Bagaimana Menerapkan Aktivitas Sensorial di Rumah?

Tidak perlu alat mahal atau mainan mewah. Di rumah pun, Anda bisa mulai dari hal sederhana:

  • Biarkan bayi menyentuh daun, beras, atau air
  • Perkenalkan suara alat dapur atau suara alam.
  • Ajak mencium aroma sabun, jeruk, atau rempah-rempah
  • Perkenalkan berbagai warna dan cahaya dari jendela.

Yang penting adalah membiarkan anak mengeksplorasi dengan bebas dan aman. Montessori mengajarkan bahwa anak adalah penjelajah sejati.

Tips Dari Rumah Montessori Kecilku

  • Sediakan keranjang sensorik dengan bahan berbeda ( kain lembut, sendok kayu, biji-bijian).
  • Lakukan aktivitas berulang agar anak mengenali pola dan tekstur.
  • Jangan buru-buru. Amati ekspresi anak dan biarkan ia mengeksplorasi dengan ritme sendiri.

What’s Next?

Ingin tahu bagaimana Montessori membentuk kepribadian dan emosi anak sejak dini?

Baca selanjutnya: Pilar 4 Perkembangan Sosial dan Emosional Dalam Montessori

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *