Kenapa Saya Memilih Montessori di Rumah

Menjadi ibu adalah anugerah terbesar dalam hidup saya. Tapi juga menjadi titik awal dari banyak ketakutan, kebingungan, dan rasa ingin belajar yg luar biasa. Sejak kehadiran Axel dalam hidup saya, saya mulai bertanya pada diri sendiri
Bagaimana cara terbaik membesarkannya?
bagaimana agar Ia tumbuh menjadi anak yang percaya diri, penuh kasih, dan mandiri?
dari sanalah saya mengenal Montessori.
Montessori bukan sekedar metode pendidikan. Bukan sekedar mainan kayu estetik, rak buku rendah, atau ruangan yang rapi. Montessori adalah cara pandang bahwa anak adalah manusia utuh, yang sejak bayi pun sudah punya potensi besar untuk belajar, memilih, dan tumbuh secara alami, jika diberikan lingkungan yang tepat.
Saya memilih Montessori bukan karena saya ibu yang sempurna, tapi saya ingin terus belajar menjadi ibu yang lebih baik. Saya ingin hadir, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara penuh, menghargai ritme anak saya, mendengar kebutuhan, memfasilitasi tumbuh kembangnya tanpa memaksakan kehendak saya.
Di rumah saya mulai dari hal kecil seperti
Memberikan pilihan sederhana, seperti ingin minum dari gelas atau botol
Menyediakan matras di lantai agar dia bebas bergerak
Menata rak bukunya agar mudah dijangkau dan menarik perhatiannya
Dan yang terpenting, belajar menahan diri untuk tidak buru buru membantu, agar dia bisa mencoba dulu sendiri.
Saya tahu perjalanan ini tidak mudah. Saya pun masih belajar. Tapi Montessori membantu saya untuk lebih tenang, lebih sadar dan lebih penuh kasih dalam membesarkan anak.
Blog ini saya buat bukan untuk mengajari, tapi untuk berbagi. Mungkin kamu juga sedang mencari arah, seperti saya dulu. Dan semoga lewat cerita kecil ini, kita bisa belajar dan tumbuh bersama.